Selasa, 20 Oktober 2015

berbicara untuk menginformasikan






MAKALAH
BERBICARA
(BERBICARA UNTUK
MENGINFORMASIKAN)


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhheIhA-ystPphZKZI_yH0_dOVjopnLi9I4porW3-v_CyRyYti1mN5zKjCzuIAoLmgxCM8d7O31ccHjDGMJUU9OCAE-rkb2PQvjdoy-DMM-9AHahOZN3V-nWkuR13VKRF7G5oswAb-pZ4e8/s200/Logo-Unitomo.png

OLEH:
MELINDA FUKAR    (2015210052)


UNIVERSITAS DR SOETOMO
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2015/2016








EMIYUS
KAGOYA           (2015210017)
KHURIN MURTAFIAH    (2015210028)
ALVI NUR ZUHRAIDA    (2015210029)
VIRONIKA DIYA
A.         (2015210044)
ARIF WIBOWO
                (2015210049)
MELINDA FUKAR
           (2015210052)






KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah melimahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah di
tentukan.
Shalawat serta
salam senantiasa tercurah limpahkan pada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW, sampai akhir zaman.
Makalah Mata
Kuliah
“Berbicara” dapat
terselesaikan tepat waktu. Dengan selesainya makalah ini tak lupa penyusun
menyampaikan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu, menyumbangkan
pikirannya, memberi kritik dan saran yang membangun sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Akhirnya penyusun
harapkan agar hasil dari makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembelajaran
selanjutnya.


Surabaya, 18 Oktober 2015


               
                     
                     
                     
                     
          Penyusun







i



DAFTAR ISI
Kata
Pengantar...........................................................................................................
i
Daftar
Isi....................................................................................................................
ii
BAB I
            : 
PENDAHULUAN
1.1    
Latar
Belakang...................................................................................
 1
1.2.... Rumusan
Masalah..............................................................................
 
2
1.3.... Tujuan
...............................................................................................
 
 3
BAB II : 
PEMBAHASAN
       
2.1    
Pengertian Keterampilan Berbicara...............................,.................... 3
       
2.2    
Tujuan Keterampilan Berbicara..........................................................
4        
       
2.
3     Ragam
Berbicara.................................................................................
5
       
2.4     Faktor
Penunjang dan Penghambat Keterampilan Berbicara
……….. 6
                 
2.4.1 Faktor Penunjang……………………………………………… 6
                 
2.4.2 Faktor Penghambat……………………………………………. 6
      2.5     Berbicara Untuk
Menginformasikan………………………………..  7

BAB III : PENUTUP
           
4.1      
Kesimpulan..........................................................................................
8
           
4.2      
Saran..................................................................................................
..
8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN






ii



PENDAHULUAN

Kehidupan manusia
tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan sarana  untuk
berkomunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai alat komunikasi ini, dalam rangka
memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan
sesama manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu
membawakan pikiran dan perasaan baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit
maupun yang  bersifat abstrak (Effendi, 1985:5). Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dituntut untuk mempunyai
kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang yang mempunyai kemampuan berbahasa
yang memadai akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan informasi baik secara lisan
maupun tulisan.
Keterampilan
berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai keempat aspek tersebut
agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan berbahasa
di sekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi siswa dituntut untuk
mampu menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi.
Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah
berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang keterampilan lainnya
(Tarigan, 1986:86). Keterampilan ini bukanlah suatu jenis keterampilan yang
dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah
setiap manusia dapat berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara
formal  memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif. Stewart dan
Kennert Zimmer (Haryadi dan Zamzani, 1997:56) memandang kebutuhan akan
komunikasi yang efektif dianggap sebagai suatu yang esensial untuk mencapai
keberhasilan  setiap individu maupun kelompok. 
Siswa yang
mempunyai keterampilan berbicara yang baik, pembicaraannya akan lebih mudah
dipahami oleh penyimaknya. Berbicara menunjang keterampilan membaca dan
menulis. Menulis dan berbicara  mempunyai kesamaan yaitu sebagai kegiatan
produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi. Kemampuan siswa dalam
berbicara juga akan bermanfaat dalam kegiatan menyimak dan memahami bacaan.



1



1.2.1  
Apa pengertian keterampilan berbicara?
1.2.2  
Apa tujuan keterampilan berbicara?
1.2.3  
Apa saja ragam berbicara?
1.2.4  
Apa saja faktor penunjang dan penghambat keterampilan berbicara?
1.2.5  Bagaimana
cara penilaian keterampilan berbicara?
1.2.6  Bagaimana
hubungan keterampilan berbicara dengan aspek kebahasaan lainnya?
1.2.7   Apa
yang dimaksud berbicara untuk menginformasikan ?
1.3  Tujuan
1.3.1  
Memahami pengertian keterampilan berbicara.
1.3.2  
Memahami tujuan keterampilan berbicara.
1.3.3  
Memahami ragam berbicara.
1.3.4  
Memahami faktor penunjang dan penghambat keterampilan berbicara.
1.3.5  
Memahami cara penilaian keterampilan berbicara.
1.3.6  
Memahami hubungan keterampilan berbicara dengan aspek kebahasaan lainnya.
1.3.7  
Memahami maksud dari berbicara untuk menyampaikan informasi.

1.4.1  
Dapat memahami pengertian keterampilan berbicara.
1.4.2  
Dapat memahami tujuan keterampilan berbicara.
1.4.3  
Dapat memahami ragam berbicara.
1.4.4  
Dapat memahami faktor penunjang dan penghambat keterampilan berbicara.
1.4.5  
Dapat memahami cara penilaian keterampilan berbicara.
1.4.6  
Dapat memahami hubungan keterampilan berbicara dengan aspek kebahasaan lainnya.
1.4.7  
Dapat memahami maksud dari berbicara untuk menyampaikan informasi.





2



BAB II
PEMBAHASAN

Menurut
Nurgiyantoro (1995:276) berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang
dilakukan manusia dalam kehidupan berbahasa, yaitu setelah aktivitas
mendengarkan. Berdasarkan bunyi-bunyi yang didengar itu, kemudian manusia
belajar untuk mengucapkan dan  akhirnya terampil berbicara.
Berbicara
diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
untuk mengekspresikan, menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan,serta
perasaan (Tarigan, 1983:14).
Pendapat lain
mengemukakan, “Berbicara adalah keterampilan memproduksi arus sistem bunyi
artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan, perasaan, dan keinginan pada
orang lain” (Mukhsin dalam Carolina, 2001:18).
Sabarti dkk.
(dalam Bukian, 2004:15) menyatakan, “Berbicara adalah peristiwa atau proses
penyampaian gagasan secara lisan.” Sejalan dengan itu, Tarigan (1991:132)
menegaskan, “Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasan
lisan.”
Berdasarkan
pendapat yang disampaikan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat ekspresif dan
produktif lisan. Dikatakan produktif karena orang yang berbicara (pewicara)
dituntut untuk menghasilkan paparan secara lisan yang merupakan cermin dari
gagasan, perasaan, dan pikiran yang disampaikan kepada orang lain.
Dapat dikatakan
bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar 
(audible) dan yang kelihatan  (visible)  yang memanfaatkan sejumlah
otot tubuh manusia demi maksud  dan tujuan gagasan atau ide-ide yang
dikombinasikan. Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang
memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis,semantik, dan
linguistik.



3



2.2 Tujuan Keterampilan Berbicara
Menurut Tarigan
(1983:15) tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat
menyampaikan pikiran secara efektif, sebaiknya sang pembicara memahami 
makna segala sesuatu yang ingin dikombinasikan, dia harus mampu mengevaluasi
efek komunikasi terhadap pendengarnya, dan dia harus mengetahui prinsip-prinsip
yang mendasari segala sesuatu situasi pembicaraan, baik secara umum maupun
perorangan.
Menurut Djago,
dkk (1997:37) tujuan pembicaraan biasanya dapat dibedakan atas lima golongan
yaitu
(1) menghibur,
      (2) menginformasikan,
(3) menstimulasi,
(4) meyakinkan,
dan
 5)
menggerakkan.
Pada dasarnya
berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu:
a.   
Memberitahukan dan melaporkan (to inform).
b.   
Menjamu dan menghibur (to entertain).
c.   
Membujuk, mengajak, mendesak dan meyakinkan (to persuade).
Beberapa prinsip
umum yang mendasari kegiatan berbicara antara lain:
a.   
Membutuhkan paling sedikit dua orang.
b.   
Mempergunakan suatu sandi linguistic yang dipahami bersama.
c.   
Menerima atau mengakui suatu daerah referensi umum.
d.   Merupakan
suatu pertukaran antar partisipan.
e.   
Menghubungkan setiap pembicaraan dengan yang lainnya dan  kepada
lingkungannya dengan segera.
f.    
Berhubungan atau berkaitan dengan masa kini.
g.   
Hanya melibatkan aparant atau perlengkapan yang berhubungan dengan suara atau
bunyi bahasa dan pendengaran.
h.   
Secara tidak pandang bulu menghadapi serta memperlakukan apa yang nyata dan apa
yang diterima sebagai dalil.
Keterampilan
utama dalam berbicara yaitu:
a.   
Keterampilan social, kemampuan berpartisipasi secara efektif dalam
hubungan-hubungan masyarakat. Keterampilan ini menuntut agar kita mengetahui
apa yang dibicarakan, bagaimana cara mengatakannya dan kapan mengatakannya
b.   
Keterampilan semantic, kemampuan mempergunakan kata-kata dengan tepat arti.
c.   
Keterampilan fonetik, kemampuan membentuk unsur-unsur fonemik bahasa kita
secara tepat.
d.   Keterampilan
vocal, kemampuan menciptakan efek emosional yang diinginkan dengan suara.


 4


Secara garis
besar, berbicara dapat dibagi atas:
1.   
Berbicara di muka umum (public speaking) mencakup empat jenis, yaitu:
a.   
Berbicara untuk melaporkan.
b.   
Berbicara secara kekeluargaan.
c.   
Berbicara untuk meyakinkan.
d.   Berbicara
untuk merundingkan.
2.   
Berbicara pada konferensi, yang meliputi:
a.   
Diskusi kelompok.
b.   
Prosedur perlementer.
c.   
Debat










                                                       
5



2.4 Faktor Penunjang dan Penghambat Keterampilan
Berbicara
2.4.1 Faktor
penunjang
Berbicara atau
kegiatan komunikasi lisan merupakan kegiatan individu dalam usaha menyampaikan
pesan secara lisan kepada sekelompok orang, yang disebut juga audience atau
majelis. Supaya tujuan pembicaraan atau pesan dapat sampai kepada 
audience dengan baik, perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat menunjang
keefektifan berbicara. 
                     
                                                                    
a.      
Faktor kebahasaan
Faktor kebahasaan
yang terkait dengan keterampilan berbicara antara lain:
1)       
Ketepatan pengucapan atau pelafalan bunyi.
2)       
Penempatan tekanan, nada, jeda, intonasi dan ritme.
3)       
Pemilihan kata dan ungkapan yang baik.
4)       
Ketepatan susunan kalimat.
b.     
Faktor nonkebahasaan
1)   
Sikap yang tenang, wajar dan tidak kaku.
2)   
Pandangan diarahkan kepada lawan bicara.
3)   
Kesediaan menghargai pendapat orang lain.
4)   
Kesediaan mengkoreksi diri sendiri.
5)   
Keberanian mengemukakan dan mempertahankan pendapat.
6)   
Gerak-gerik dan mimik yang tepat.
7)   
Kenyaringan suara.
8)   
Kelancaran.
9)   
Penalaran dan relevansi.
10) Penguasaan
topic.
2.4.2 Faktor
penghambat
Ada kalanya
proses komunikasi mengalami gangguan yang mengakibatkan pesan yang diterima
oleh pendengar tidak sama dengan apa yang dimaksudkan oleh pembicara. Tiga
faktor penyebab gangguan  dalam kegiatan berbicara, yaitu:
a. Faktor fisik,
yaitu faktor yang ada pada partisipan sendiri dan faktor yang berasal dari luar
partisipan.
b. Faktor media,
yaitu faktor linguitisk dan faktor nonlinguistik, misalnya lagu, irama,
tekanan, ucapan, isyarat gerak bagian tubuh, dan
c. Faktor
psikologis, kondisi kejiwaan partisipan komunikasi, misalnya dalam keadaan
marah, menangis, dan sakit.






               
                     
              6

2.5  Berbicara Untuk Menginformasikan
Bebicara dengan
tujuan ini, biasanya bersuasana serius, tertib, dan hening. Soalnya, pesan yang
dibicarakan merupakan pusat perhatian, baik pembicara maupun pendengar. Dalam
hal ini, pembicara harus berusaha  berbicara dengan jelas, sistematis, dan
tepat mengenai isi pembicaraan yang akan disampaikan, agar apa yang akan di
sampaikan  terjaga keakurtannya. Pendengarpun biasanya berusaha menangkap
isi dari informasi yang di sampaikan dengan penuh kesungguhan. Contoh nya
yaitu: penjelasan seorang Polisi mengenai konflik yang sedang terjadi ke
khalayak umum, penjelasan seorang Presiden mengenai kenaikan BBM.
Dalam berbicara untuk menginformasikan soal pesan merupakan
pusat perhatian, baik pembicara maupun pendengar. Dalam berbicara
menginformasikan pembicara berusaha berbicara jelas, sistematis, dan tepat isi
agar informasi benar-benar terjaga keakuratannya. Pendengar pun biasanya
berusaha menangkap informasi yang disampaikan dengan segala kesungguahan.









7



BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
Berbicara merupakan
suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar  (audible) dan yang
kelihatan  (visible)  yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia
demi maksud  dan tujuan gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan.
Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan
faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis,semantik, dan linguistik.
Pada dasarnya
berbicara mempunyai tiga maksud umum, yaitu:
a.      
Memberitahukan dan melaporkan (to inform).
b.     
Menjamu dan menghibur (to entertain).
c.      
Membujuk, mengajak, mendesak dan meyakinkan (to persuade).
Secara garis
besar, berbicara dapat dibagi atas:
a.      
Berbicara di muka umum (public speaking)
b.     
Berbicara pada konferensi
Faktor penunjang
a.      
Faktor kebahasaan
b.     
Faktor nonkebahasaan
Faktor penghambat
a.      
Faktor fisik
b.     
Faktor media
c.      
Faktor psikologis
Dalam
mengevaluasi keterampilan berbicara seseorang pada prinsipnya harus
memperhatikan lima faktor, yaitu:
a) Apakah
bunyi-bunyi tersendiri (vokal, konsonan) diucapkan dengan tepat?
b) Apakah
pola-pola intonasi, naik dan turunnya suara serta rekaman suku kata memuaskan?
c) Apakah
ketepatan ucapan mencerminkan bahwa sang pembicara tanpa referensi internall
memahami bahasa yang digunakan?
 
d) Apakah
kata-kata yang diucapkan itu dalam bentuk dan urutan yang tepat?
e) Sejauh
 manakah “kewajaran” dan  “kelancaran” ataupun “kenative-speaker-an”
yang tecermin bila sesorang berbicara?
Hubungan antara
berbicara dengan menyimak yaitu ucapan (speech) biasanya diperoleh dari
kemampuan menyimak dan meniru. Oleh karena itu contoh model yang disimak atau
direkam oleh sang anak sangat penting dalam penguasaan kecakapan berbicara.
Hubungan antara
berbicara dengan membaca yaitu performansi atau penampilan membaca berbeda
sekali dengan kecakapan berbahasa lisan.
Hubungan antara
ekspresi lisan dengan ekspresi tulis sang anak belajar berbicara jauh sebelum
dia dapat menulis; dan kosakata, pola-pola kalimat, serta ide-ide yang memberi ciri
pada ujarannya merupakan dasar bagi ekspresi tulis berikutnya,

SARAN
     Dengan pentingnya aspek berbicara semoga makalah ini dapat memberikan motivasi untuk mengembangkan
kemampuan berbicara
.










8






DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry
Guntur.2008.”Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa”.Bandung.Angkasa
Dra.Maidar,
dkk. 1986.”Berbicara II”. Jakarta. Karunika














iwan sugianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar